Standar Ganda Perempuan dalam Ruang Publik
DOI:
https://doi.org/10.59000/jim.v2i2.133Kata Kunci:
Standar Ganda, Perempuan, Ruang Publik, SemiotikaAbstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan menjelaskan standar ganda yang dianut masyarakat terhadap perempuan di ruang publik. Kajian ini menggunakan teori semiotika Charles Sanders Pierce untuk membuat teori segitiga makna, yang terdiri dari tiga elemen utama: tanda, objek, dan penafsir. Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stereotip menunjukkan bahwa stigma masih ada di masyarakat, menciptakan “standar” yang dianggap “norma” tindakan manusia, meskipun ada beberapa standar yang tidak relevan dengan keadaan sebenarnya. Ini sering terjadi pada wanita, yang sering disebut sebagai "standar ganda". "Standar ganda" adalah ketika prinsip yang berbeda diterapkan pada keadaan yang pada dasarnya sama. Akibatnya, perempuan bekerja masih dipandang negatif di masyarakat. Bekerja di luar rumah seringkali dikritik, terutama bagi perempuan yang sudah menikah dan memiliki anak. Bias gender dan diskriminasi gender seperti standar ganda dan ketidaksetaraan gender. Jenis kelamin masih dipatuhi secara umum, dan ada perbedaan yang jelas antara laki-laki dan perempuan dalam hal pekerjaan yang harus mereka selesaikan.
Referensi
Abdullah, I. (2001). Seks, Gender dan Reproduksi Kekuasaan. Yogyakarta: Tarawang Press.
Ajizah, N, & Khomisah (2021). Aktualisasi Perempuan dalam Ruang Domestik dan Ruang Publik Perspektif Sadar Gender. Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies, Vol. 2, No. 1.
Awalya, R. S., & Lindawati, Y. I. (2023). Peran Ganda Perempuan Bekerja di Desa Cijaku Provinsi Banten. Edusociata Jurnal Pendidikan Sosiologi, Vol. 6, No. 1.
Clevess Mosse, Julia (2004). Gender dan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ismoyowati, Dyah, dkk. (2002). Peranan Perempuan Dalam Ekonomi Keluarga Ter- PHK Untuk Mengatasi Dampak Krisis, Dinamika Pedesaan dan Kawasan, Vol 2/02/2002
Moleong, L.J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mudafiuddin, Birda (2020). Representasi Peran Ibu Dalam Iklan (Analisis Semiotika pada Iklan Bertema Hari Ibu). Jurnal Common, Vol. 4, No. 1.
Mulia, S. M. (2003). Keadilan dan Kesetaraan Gender. Jakarta: Lembaga Kajian dan Jender.
Nofianti, Leny (2016). Perempuan di Sektor Publik. Jurnal Marwah, Vol. XV, No.1.
Rachman, B. M. (2010). Penafsiran Islam Liberal Atas Isu-isu Gender dan Feminisme di Indonesia. In Rekonstruksi Metodologis dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ratri, Sania Resnani (2019). Standar Ganda Gender dalam Keluarga (Studi Kasus Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Sobur, Alex. (2006). Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Cetakan Keempat. Bandung: Rosdakarya.
Sukesi, Keppi (1991). Status dan Peranan Perempuan: Apa Implikasinya Bagi Studi Perempuan, dalam Warta Studi Perempuan. Vol. 2 No I. Jakarta: PDII- LIPI.
Supartiningsih (2003). Peran Ganda Perempuan, Sebuah Analisis Filosofis Kritis. Jurnal Filsafat, Jilid 33, No. 1.
Vera, Nawiroh. 2014. Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Zahra, M. (2019). Peran Ganda Perempuan Dalam Keluarga Perspektif Feminis Muslim Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember).
Zuhdi, S. (2018). Membincang Peran Ganda Perempuan Dalam Masyarakat Industri. Jurnal Jurisprudence, 8(2)
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Nur Ridwan
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.